Kamis, 18 November 2010

Gelar Demo Gempur Global Warming



DRINGU - Untuk mempringati HAORNAS(Hari Olahraga Nasional) dan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2010, SMAN 1 Dringu, Kabupaten Probolinggo melakukan demonstrasi damai. Temanya yakni "Gempur Global Warming" yang dikemas dalam acara jalan santai.
Dalam kampanyenya SMAN 1 Dringu mengajak seluruh warga untuk lebih giat menghijaukan bumi dengan menanam. Lalu tidak membuang sampah sembarangan, mendaur ulang sampah dan menghemat energi.
Kepala SMAN 1 Dringu, Sumarkam dalam sambutannya mengatakan, melalui demo damai ini diharapkan siswa dapat mengampanyekan apa yang didapat dalam pelajaran PLH(Pendidikan Lingkungan Hidup) untuk diaplikasikan di dunia nyata.
"Sebagai sekolah menuju Adiwiyata, SMAN 1 Dringu terus mengupayakan untuk menjadi sekolah yang berbasis lingkungan dan berupaya mengajak sekolah tetangga (SMPN 1 Dringu, SDN Pabean dan SDN Kedungdalem 1& 2)untuk melakukan hal yang sama," katanya sebelum melepas siswa untuk melakukan aksinya.
Selain demmo damai, SMAN 1 Dringu juga menggelar keanekaragaman satwa dan flora Indonesia, lomba foto lingkungan, bazar sehat dan pameran koleksi tanaman gantung.
Ketua tim Adiwiyata SMAN 1 Dringu Deby Sagitarina menambahkan, "Melalui kegiatan ini kami mengajak siswa dan masyarakat umum untuk peka terhadap lingkungan. Dengan demo damai, kami ingin mengingatkan bahwa menjaga lingkungan bisa dilakukan oleh siapa saja."
Selama ini SMAN 1 Dringu menurut Deby melalui PLH mengajarkan siswa untuk menghijaukan lingkungan, menjaga kesehatan lingkungan, peduli terhadap sampah, merasakan pola hidup hemat dan menjaga keanekaragaman hayati."Agar lebih menarik, kami juga menyisipkan DOOR PRIZE," terangnya. (qie/adv)

PPST SMAN 1 Dringu Mewakili Jawa Timur Dalam Acara Duta Seni Pelajar Di Surakarta



Prestasi Gemilang PPST SMAN 1 Dringu Cetak E-mail
Reporter : Dody Kasman
DRINGU - Kelestarian budaya suatu bangsa sangat tergantung pada kepedualian generasi muda untuk memelihara dan mengembangkannya. Untuk itu, pemerintah provinsi Jawa Timur terus melakukan pembinaan pada generasi muda khususnya pelajar dengan program pembentukan Paguyuban Pecinta Seni Tradisional (PPST) di sekolah-sekolah yang peduli pada budaya lokal untuk dikembangkan.

Di Kabupaten Probolinggo, satu-satunya PPST yang terbentuk yakni di SMAN 1 Dringu mengukir prestasi membanggakan dengan keberhasilannya menjadi juara III pada lomba PPST Pelajar tingkat SMA se Jawa Timur di Sasana Krida Malang beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, meskipun juara III namun PPST SMAN 1 Dringu justru diminta untuk mewakili Provinsi Jawa Timur pada ajang Duta Seni Pelajar se Jawa-Bali di Taman Krida Budaya Surakarta 6 s/d 9 Juli mendatang. PPST SMAN 1 Dringu berangkat ke ajang tersebut bersama PPST SMPN1 Blitar yang tampil sebagai juara pertama PPST tingkat SMP se Jawa Timur.

Pada lomba PPST se Jawa Timur, PPST SMAN 1 Dringu mengangkat tema cukup berbeda dari peserta lain yang umumnya mengangkat tema etnik. “Jika peserta lainnya lebih banyak menonjolkan budaya etnik daerahnya, kami mencoba menampilkan tema sejarah tentang tanam paksa pada jaman penjahaan Belanda. Lakonnya kami beri judul “Jeghe” atau bangkit”, terang Mukhlis Ariadi guru kesenian SMAN 1 Dringu yang sekaligus bertindak sebagai pelatih dan sutradara.

Muklis menambahkan, keunggulan lain PPST binaannya sebab tampil dengan karya yang benar-benar mendidik dengan kemasan kolaborasi teater, tari, musik dan tembang Madura. “Dasar gerakan dan musikalitasnya berangkat dari tari Kiprah Glipang yang merupakan local genius Kabupaten Probolinggo sehingga mulai awal penampilan akan sangat terasa cita rasa Probolinggonya”, imbuh Mukhlis.

Pada lomba PPST tingkat provinsi kemarin, PPST SMAN 1 Dringu berangkat dengan kekuatan 30 personel ditambah beberapa guru sebagai official. Siswa/siswi yang ikut adalah mereka yang benar-benar memiliki kemauan dan kepedulian pada tradisi lokal dan diutamakan siswa/siswi kelas 10 dan 11.

Untuk persiapan mengikuti lomba PPST tingkat provinsi, mereka berlatih secara intensif baik di sekolah dan sanggar yang kebetulan juga diasuh oleh Mukhlis dan rekan-rekannya sesama pegiat seni. “Kami berlatih selama hampir 2 bulan sebanyak 30 kali pertemuan”, ungkap Mukhlis. Sedangkan latihan rutin dilakukan pada jam ekstra kurikuler kesenian setiap Sabtu pagi.

Keberhasilan PPST SMAN 1 Dringu ini tak lepas dari kekompakkan seluruh warga sekolah termasuk dukungan dewan guru serta Kepala Sekolah. “Keberhasilan ini berkat teamwork dan kepanitian yang bagus. Dewan guru kompak memberikan dukungan, terutama bapak Kepala Sekolah yang selalu antusias mendukung baik moral maupun pendanaan”, terang Mukhlis.

Untuk opersional kegiatan mulai latihan hingga mengikuti lomba ke luar daerah tentunya butuh dana yang tidak sedikit. Selain memanfaatkan dana pembinaan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, PPST juga mendapat dukungan pendanaan dari swadaya sekolah.

“Yang jelas kami sangat mendukung kegiatan ini sebab membawa dampak positif pada para siswa dengan memberikan suatu wadah bagi mereka untuk berkreasi dan mengekspresikan diri secra positif”, jelas Kepala SMAN 1 Dringu Sumarkam.

Senada dengan Sumarkam, Mukhlis menambahkan yang penting bukan hanya keberhasilan mengharumkan nama sekolah dan daerah namun kegiatan tersebut ternyata mampu memberikan banyak manfaat yang positif pada pewrilaku siswa. “Banyak manfaat yang bisa diambil dari kegiatan ini diantaranya menghaluskan budi pekerti dan mengurangi kenakalan siswa dengan memberikan kegiatan positif kepada mereka”, jelasnya.

Melihat prestasi gemilang PPST SMAN 1 Dringu yang belum banyak diketahui publik dan masih minim pembinaan serta fasilitasi, diharapkan pihak yang berkompeten dapat lebih memberikan dukungan dengan mewadahi dan memfasilitasi kegiatan seni budaya yang sebenarnya banyak kembangkan oleh sekolah-sekolah di daerah. (d0d)

Minggu, 22 November 2009

SMAN Dringu Diisukan Didemo Siswanya
PROBOLINGGO - SMAN 1 Dringu Kabupaten Probolinggo kemarin (10/6) diisukan didemo siswanya. Berita menyebar. Wartawan, anggota koramil, bahkan Kepala Dispendik setempat Supanut pun sempat turun ke lokasi. Namun mereka kecele.

Sekitar pukul 10.15, beredar kabar SMAN 1 Dringu melarang siswanya yang belum bayar untuk ikut ujian. Kabar ini sampai ke telinga para wartawan. Mereka pun berdatangan. Tampak juga anggota Koramil Dringu yang turun melakukan pengamanan yakni serka Agus TH yang kemarin berpakaian doreng.

Namun saat itu sekolah malah sepi, kebanyakan pelajar juga sudah pulang semua usai melakukan ujian semester. Sumarkam, Kepala SMAN 1 Dringu pun akhirnya memberikan klarifikasi kepada sejumlah wartawan kalau isu tersebut tidak benar.

Pria yang baru menjabat menjadi kepala itu lantas menjelaskan kalau pihaknya tidak pernah melarang siswa-siswinya untuk mengikuti ujian semester kenaikan. Bahkan dirinya menunjukkan absensi sekolah selama ujian.

Menurut Sumarkam, pihak sekolah jelang dilaksanakannya ujian semester memberikan surat kepada orang tua soal tunggakan siswa yang masih belum membayar SPP (bulanan)."Lantas ada salah satu wali murid yang menelepon pihak sekolah. Wali murid tersebut menjelaskan kalau setiap bulannya anaknya sudah diberi uang untuk membayar SPP. Kenyataanya, oleh murid tersebut uang tersebut tidak dibayarkan," kata Sumarkam.

Mendapati kejadian tersebut, lantas pihak sekolah mengumpulkan beberapa siswa-siswi yang masih mempunyai tunggakan membayar iuran bulanan yang jumlahnya sekitar 50 siswa.

"Kami takut masih ada beberapa siswa lagi yang ternyata sudah diberi uang tetapi belum dibayarkan. Karena itu kami kumpulkan dan tanyai satu-satu Senin (8/6) saat jam pergantian antara mata pelajaran 1 dan 2 saat ujian. Setelah itu semuanya sudah masuk lagi. Kami tidak pernah melarang siswa untuk tidak ikut ujian," jelas Sumarkam.

Ia menduga ada yang salah persepsi sehingga menginformasikan kalau siswa SMAN 1 Dringu melakukan demo. "Saya tadi juga dapat kabar kalau ada demo, jadi segera merapat kesini," jelas Serka Agus TH, anggota Koramil.

Beberapa wartawan yang kecele pun akhirnya membubarkan diri. Tak berselang lama, kepala dinas pendidikan Kabupaten Probolinggo Supanut juga turun ke SMAN 1 Dringu. Supanut juga mendapatkan kabar demo tersebut. Karena itu dirinya memastikan kalau tidak terjadi apa-apa.

"Ya syukurlah kalau tidak terjadi apa-apa. Saya tadi sempat kaget ada berita demo itu. Karena itu langsung kemari usai dari sidang paripurna laporan panggar," katanya kepada kepala SMAN 1 Dringu.

Supanut lantas menyempatkan diri untuk ngobrol-ngobrol dengan Radar Bromo dan kepala SMAN 1 Dringu. Menurutnya, akhir-akhir ini banyak informasi-informasi yang tidak benar melalui telepon.

"Bahkan sering sekali ada telepon yang masuk itu ngakunya dari pejabat yang lebih tinggi atau dari wartawan yang ujung-ujungnya meminta uang. Karena itu harus waspada," ujarnya

Jumat, 16 Oktober 2009

Kejuaraan Volly U 18 untuk SMA, SMK dan MA Cetak E-mail
voli18.jpgReporter : Dody Kasman
DRINGU
- Berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam rangka mencari bibit atlit bola volly berbakat dan potensial. Salah satunya yang dilakukan oleh Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora) Kabupaten Probolinggo dengan menggelar Kejuaraan Bola Volly U 18 antar SMA, SMK dan MA se Kabupaten Probolinggo.
Kejuaraan yang dilaksanakan tanggal 30 April s/d 2 Mei 2009 ini diikuti oleh 18 klub putra dan 16 klub putri yang mewakili sekolahnya masing-masing. Kejuaraan yang merupakan agenda tahunan Kanpora ini berbeda dengan kejuaraan tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun lalu peserta kejuaraan U 18 mewakili Kecamatan, sedangkan untuk kejuaraan kali ini tiap klub mewakili sekolah.

Kepala Kanpora Rasid Subagio mengungkapkan dengan perubahan tersebut jumlah klub peserta menjadi lebih banyak dari tahun kemarin. “Alhamdulillah peserta tahun ini jumlahnya meningkat. Dengan kejuaraan ini kita akan menjaring siswa sekolah yang berbakat dan potensial dalam cabang bola volly untuk dibina dan dilatih lebih intensif”, jelas Rasid.

Selama berlangsungnya kejuaraan, para atlit peserta kejuaraan dipantau oleh tim pemandu bakat dari Kanpora dan PBVSI. “Nantinya mereka dipilih yang potensial dan memenuhi syarat untuk dibina dan dilatih lebih intensif dalam pemusatan latihan berjalan”, terang Rasid.

Melalui kejuaraan ini, Rasid berharap sekolah-sekolah lebih intensif mengembangkan olahraga khususnya bola volly dengan mengadakan latihan-latihan di luar jam pelajaran sekolah sehingga tiap sekolah punya tim volly yang tangguh. “Kalau setiap sekolah di Kabupaten Probolinggo punya setidaknya satu tim volly tangguh, berarti sudah puluhan bahkan ratusan klub volly yang siap dengan atlit berbakatnya masing-masing” pungkasnya.

Setelah berjalan selama tiga hari dengan jadwal pertandingan yang padat, Sabtu (2/5) kejuaraan yang dilaksanakan di lapangan bola volly kompleks Diklat tersebut memasuki babak puncak. Hadir pada babak final sekaligus penutupan kejuaraan Sekretaris Daerah Kab. Probolinggo Kusnadi, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Achmad Arief dan Kepala Kanpora Rasid Subagio.

Di babak final putri yang digelar malam hari tersebut tampil tim bola voly SMKN 1 Kraksaan berhadapan dengan SMAN 1 Paiton. Pertarungan memperebutkan juara pertama putri ini berlangsung sengit. Tim SMKN 1 Kraksaan yang diunggulkan menjadi juara harus berjuang ekstra untuk memenangkan pertandingan sebab SMAN 1 Paiton sempat memaksa bermain hingga lima babak.

Akhirnya SMKN 1 Kraksaan berhasil mengalahkan SMAN 1 Paiton dengan dengan skor 3-2. Dengan hasil tersebut SMKN 1 Kraksaan tampil sebagai juara pertama putri dan SMAN 1 Paiton sebagai peringkat kedua. Untuk peringkat ketiga dan keempat putri berturut-turut diraih oleh SMAN Sukapura dan MAN Pajarakan.

Sedangkan untuk babak bergengsi final putra tim SMAN 1 Dringu A berhadapan dengan tim SMAN 1 Paiton. Sebagaimana halnya pertarungan babak final putri, perebutan tempat pertama putra juga berlangsung tak kalah sengitnya. Tim SMAN 1 Paiton secara mengejutkan memberikan perlawanan yang cukup merepotkan tim SMAN 1 Dringu. Namun sebagaimana diprediksi sebelumnya, tim SMAN 1 Dringu A sukses menggulung tim SMAN 1 Paiton dengan skor 3-1.

Dengan hasil tersebut SMAN 1 Dringu A tampil sebagai juara pertama disusul SMAN 1 Paiton sebagai juara kedua. Sedangkan untuk peringkat ketiga diraih SMKN 2 Kraksaan dan peringkat keempat SMAN 1 Dringu B.
Para pemenang kejuaraan tersebut memperoleh hadiah berupa trophy, piagam penghargaan dan uang pembinaan. Khusus untuk juara pertama, Sekdakab Kusnadi yang juga Ketua Pengkab PBVSI Kabupaten Probolinggo memberikan bonus uang penghargaan kepada juara pertama putra dan putri. (d0d)
Mayoritas SMA Pakai NUN

DRINGU - Masa ujian nasional sudah usai. Berganti hiruk pikuk menjelang tahun pelajaran baru. Di Kabupaten Probolinggo, sejumlah SMA menyelenggarakan tes ujian masuk pendaftaran siswa baru (PSB). Lainnya, menggunakan nilai ujian nasional (NUN) untuk menyeleksi calon muridnya.

Sekolah-sekolah yang menyelenggarakan tes bagi calon siswa baru adalah SMAN 1 Kraksaan, SMAN 1 Gending, dan SMAN 1 Dringu. Di SMAN 1 Dringu, tes masuk bagi siswa baru di SMA itu dilaksanakan kemarin.

Tak kurang 376 calon siswa mengikuti tes itu. Para lulusan SMP itu beradu peluang untuk mendapat kuota 6 kelas di SMA tersebut. "Tiap kelas berisi 40 siswa. Jadi dari jumlah itu akan diseleksi menjadi 240 siswa. Termasuk satu kelas khusus olahraga," terang Sayyidi Ismail, Kepala Sekolah SMAN 1 Dringu.

Dalam tes kemarin seluruh peserta diwajibkan melahap 50 soal dari 5 mata pelajaran. Masing 10 soal untuk tiap mata pelajaran. "Pelajaran yang diujikan adalah pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS. Sebenarnya sama seperti ujian nasional. Hanya ditambah pelajaran IPS," terang Sayyidi yang kemarin didampingi ketua panitia PSB SMAN 1 Dringu, Tutut Astuti.

Hasil tes kemarin rencananya bakal diumumkan hari ini. "Sebisa mungkin akan kami umumkan besok (hari ini). Tapi kalau tidak bisa, mungkin jadi molor sehari. Tapi akan kami usahakan," kata Sayyidi.

Peserta ujian yang lulus tes kemarin tidak niscaya diterima di SMAN 1 Dringu. Apa yang akan diumumkan hari ini hanya hasil tes ujian masuk saja. Hari berikutnya (10/7), panitia PSB SMAN 1 Dringu baru akan mengumumkan nama-nama murid yang diterima di SMA tersebut.

Sayyidi menyatakan, selain hasil tes ujian masuk, panitia akan mempertimbangkan NUN para pendaftar. "Mereka yang akan diterima adalah yang NUN-nya tinggi, dan hasil ujiannya bagus," kata Sayyidi, lalu berpamitan menerima telepon di ruangannya.

Kalau SMAN 1 Kraksaan, Gending, dan Dringu mengadakan tes untuk menyaring siswa baru, tak begitu dengan SMAN 1 Tongas. Seperti kebanyakan SMA di Kabupaten Probolinggo, sekolah di kecamatan paling barat Kabupaten Probolinggo itu hanya menerapkan sistem seleksi NUN.

Mustari, sang kepala sekolah menyatakan, seleksi penerimaan siswa baru hanya didasarkan para nilai NUN para pendaftar. "Tahun ini kami menerima empat kelas. Untuk sementara kami menerima lebih dari 40 siswa untuk setiap kelas. Masalahnya sekalian untuk cadangan. Seperti angkatan tahun lalu, ada 15 siswa yang mrotol. Sayang kalau jatah kursinya terbuang begitu. Lebih baik kami sediakan cadangan," katanya siang kemarin.

Sesuai surat edaran Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten, pengumuman penerimaan siswa baru SMA di Kabupaten Probolinggo dilaksanakan serentak besok. Namun, ada dispensasi khusus bagi para siswa dari daerah pegunungan untuk masuk di SMA tertentu meski waktunya terlambat.

Kepala Dinas Pendidikan Supanut berjanji akan mengusahakan para siswa nggunung yang terlambat. "Akan kami usahakan masuk di sekolah-sekolah terdekat rumah mereka. Daripada tidak sekolah, kan sayang. Kita sedang menuju wajib belajar 12 tahun," jelasnya. (nyo)
Hari Pertama Masuk, SMAN 1 Dringu Gelar Halal Bihalal dan Anjangsana Ke Warga Sekitar Cetak E-mail

Reporter : Ivan
DRINGU
- Tidak berbeda dengan sekolah-sekolah yang lain, di SMAN 1 Dringu Kabupaten Probolinggo pun menggelar acara halal bihalal. Kegiatan ini digelar sebab masih dalam suasana Idul Fitri. Halal bihalal pun dikemas sederhana, hanya dengan berjabat tangan antar sesama siswa dan guru setelah apel pagi di halaman sekolah, Rabu (30/9) lalu.

Acara semacam ini menjadi tradisi yang mesti digelar setiap masuk sekolah untuk pertama kalinya, setelah libur panjang selama Idul Fitri.

Usai halal bihalal, siswa-siswi diberikan kesempatan untuk bersilaturahim antar sesama siswa. Sedangkan, Kepala Sekolah dan dewan guru melakukan pertemuan di ruang guru.
Selain menikmati suasana lebaran, mereka juga membicarakan proses belajar mengajar yang akan dimulai aktif pada hari kedua masuk sekolah.

Sementara para siswa pun masih menikmati suasana santai masuk sekolah untuk kali pertama. Ada yang memanfaatkan kesempatan itu dengan bersilaturahim ke kelas-kelas yang lain, bahkan tidak sedikit memilih hanya duduk diam di depan kelasnya.

Sumarkam, Kepala Sekolah SMAN 1 Dringu menyampaikan bahwa tidak ada kegiatan lain pada hari itu selain halal bihalal. Namun pihak sekolah tidak memberikan ijin kepada siswanya untuk pulang meninggalkan sekolah terlebih dahulu. “Kita jadwalkan untuk memulangkan mereka sekitar jam 10.00, jika terlalu pagi kan tidak enak,” tegasnya.

Ia juga mengaku telah mengarahkan karyawan/karyawati dan seluruh siswanya agar melakukan anjangsana kepada warga di sekitar sekolah. Sebab menurutnya, tanpa diduga kita juga mungkin punya salah dan dosa kepada warga sekitar.

Untuk kegiatan belajar mengajar, menurut Sumarkam akan aktif kembali mulai hari kedua masuk, yaitu tepatnya Kamis (1/10).

Untuk tingkat kehadiran siswapun pada hari ini diakuinya sangat baik. Hampir seluruhnya masuk, hanya ada yang ijin sakit dan mendapatkan sispensasi tidak masuk dari Dinasi Pendidikan Kab. Probolinggo karena mewakili sekolah dalam Porprov Jatim.

Ia mengharapkan agar kesan baik pada hari pertama itu akan berlangsung seterusnya, tidak hanya pada hari pertama.(van)

Hari Pertama Masuk, SMAN 1 Dringu Gelar Halal Bihalal dan Anjangsana Ke Warga Sekitar Cetak E-mail

Reporter : Ivan
DRINGU
- Tidak berbeda dengan sekolah-sekolah yang lain, di SMAN 1 Dringu Kabupaten Probolinggo pun menggelar acara halal bihalal. Kegiatan ini digelar sebab masih dalam suasana Idul Fitri. Halal bihalal pun dikemas sederhana, hanya dengan berjabat tangan antar sesama siswa dan guru setelah apel pagi di halaman sekolah, Rabu (30/9) lalu.

Acara semacam ini menjadi tradisi yang mesti digelar setiap masuk sekolah untuk pertama kalinya, setelah libur panjang selama Idul Fitri.

Usai halal bihalal, siswa-siswi diberikan kesempatan untuk bersilaturahim antar sesama siswa. Sedangkan, Kepala Sekolah dan dewan guru melakukan pertemuan di ruang guru.
Selain menikmati suasana lebaran, mereka juga membicarakan proses belajar mengajar yang akan dimulai aktif pada hari kedua masuk sekolah.

Sementara para siswa pun masih menikmati suasana santai masuk sekolah untuk kali pertama. Ada yang memanfaatkan kesempatan itu dengan bersilaturahim ke kelas-kelas yang lain, bahkan tidak sedikit memilih hanya duduk diam di depan kelasnya.

Sumarkam, Kepala Sekolah SMAN 1 Dringu menyampaikan bahwa tidak ada kegiatan lain pada hari itu selain halal bihalal. Namun pihak sekolah tidak memberikan ijin kepada siswanya untuk pulang meninggalkan sekolah terlebih dahulu. “Kita jadwalkan untuk memulangkan mereka sekitar jam 10.00, jika terlalu pagi kan tidak enak,” tegasnya.

Ia juga mengaku telah mengarahkan karyawan/karyawati dan seluruh siswanya agar melakukan anjangsana kepada warga di sekitar sekolah. Sebab menurutnya, tanpa diduga kita juga mungkin punya salah dan dosa kepada warga sekitar.

Untuk kegiatan belajar mengajar, menurut Sumarkam akan aktif kembali mulai hari kedua masuk, yaitu tepatnya Kamis (1/10).

Untuk tingkat kehadiran siswapun pada hari ini diakuinya sangat baik. Hampir seluruhnya masuk, hanya ada yang ijin sakit dan mendapatkan sispensasi tidak masuk dari Dinasi Pendidikan Kab. Probolinggo karena mewakili sekolah dalam Porprov Jatim.

Ia mengharapkan agar kesan baik pada hari pertama itu akan berlangsung seterusnya, tidak hanya pada hari pertama.(van)